dukung diajeng nabila

Jumat, 22 Agustus 2014

Dukung Diajeng Jogja: Nabila Fajrina via SMS Vote 3938 Telkomsel

Dukung Diajeng Nabila
Finalis Dimas Diajeng 2014
Daerah Istimewa Yogyakarta
Cerdas, Menarik, Berbudaya
@bilafajrina | @DiajengNabila24

Vote SMS sebanyak-banyaknya,
Ketik: (khusus pengguna Telkomsel)
DIAJENGDIY (spasi) NABILA
kirim ke 3938

hingga 1 September 2014

Rabu, 20 Agustus 2014

Turning On The Record of Indonesian History Through Kekayon Museum, Yogyakarta

This museum is dedicated to the history of Indonesian people and has a priceless antique wayang collection gathered from all over the nation.

The museum that describes the history of Indonesian nation as well as the puppet history was founded on 23 July 1990 by Soedjono Prawirohadikusumo, a specialist doctor of mentally sick people. He believed that the art of leather puppet was able to bring someone to understanding of knowledge and manners to come to maturity in the sense that one can transform his knowledge to the next generation.



Alamat:
MUSEUM WAYANG KEKAYON
Jl. Raya Yogya-Wonosari Km 7, No. 277
Yogyakarta

Telepon 0274-379 058
Jam Kunjungan:
Selasa-Minggu 08.00 - 15.00
Senin tutup
Tiket:
Umum/pelajar Rp 7.000
Turis mancanegara Rp 10.000

Kamera Rp 10.000

Info sources:
Yogyes.com

 Lonely Planet
Lonely Planet

facebook





Selasa, 19 Agustus 2014

Sonobudoyo Yogyakarta is Indonesia's second largest museum in terms of the number of collections.

Museum Negeri Sonobudoyo merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Kebudayaan Provinsi DIY, mempunyai fungsi pengelolaan benda museum yang memiliki nilai budaya ilmiah, meliputi koleksi pengembangan dan bimbingan edukatif cultural. Sedangkan tugasnya adalah mengumpulkan, merawat, pengawetan, melaksanakan penelitian, pelayanan pustaka, bimbingan edukatif cultural serta penyajian benda koleksi Museum Negeri Sonobudoyo.



Museum Sonobudoyo yang berlokasi di pusat kota berada dalam lokasi yang strategis, berada dalam lingkungan Pusat Budaya Yogyakarta yang banyak mendapatkan perhatian dari berbagai pihak baik dari dalam maupun luar negeri.

Bangunan Museum Sonobudoyo merupakan rumah joglo dengan arsitektur masjid keraton kesepuhan Cirebon. Didesain oleh Ir Th Karsten.

Keberadaan museum erat hubungannya dengan sebuah yayasan masa Kolonial Java Institut dibidang kebudayaan Jawa, Madura, bali, dan Lombok sebagai pencetus berdirinya Museum Sonobudoyo, yang diresmikan pada tanggal 6 nopember 1935, oleh Sri Sultan Hamengkubuwono     ke VIII dengan ditandai Candrasengkala “Kayu Winayang Ing Brahmana Budha”

Museum Sonobudoyo sebai museum provinsi kedepannya di harapkan akan menjadi gambaran dari fungsi museum dalam hal pelayanan dan optimalisasi Fungsi, dengan melihat potensi yang dimiliki, sehingga akan mempunyai prospek dan peluang untuk lebih dikembangkan dan ditingkatkan, dalam rangka menghadapi persaingan baik pada level Nasional maupun Internasional.

Museum Negeri Sonobudoyo sebagai salah satu Museum  yang bersifat umum memiliki  10 (sepuluh) jenis koleksi  yaitu :
Koleksi Geologi
Koleksi Biologi
Koleksi Etnografi
Koleksi Arkeologi
Koleksi Historika
Koleksi Numismatika
Koleksi Filologika
Koleksi Keramologika
Koleksi Senirupa
Koleksi Tehnologi
       
Pengumpulan koleksi didapat melalui penyerahan dari masyarakat dengan system ganti rugi, hibah, pesanan, barang titipan.
Jumlah 10 jenis koleksi Museum Negeri Sonobudoyo  dengan rincian sebagai berikut :
Koleksi Geologi            : 13
Koleksi Biologi             : 34
Koleksi Ethnografi        : 8.157
Koleksi Arkeologi         : 1.981
Koleksi Historika          : 42
Koleksi Numismatika     : 21.914
Koleksi Filologika         : 1.240
Koleksi Keramologika    : 384
Koleksi Senirupa           : 9.120
Koleksi Teknologi        : 384
            Jumlah                             : 43.235
            Posisi pada bulan Maret 2006

Dari data  jumlah 10 jenis benda koleksi Museum Negeri Sonobudoyo sebanyak 43.235 buah  :
Sudah diinventarisir  sejumlah 11.031  buah ( 25,51 % )
Belum diinventarisir sejumlah  32.204  buah ( 74,48 % )
 
Koleksi yang dipamerkan pada ruang Pameran tetap di Museum Negeri Sonobudoyo unit I sebanyak 1.184 buah terdiri  :
Koleksi Etnografi             :  715  buah
Koleksi Arkeologi            :  445  buah
Koleksi  Nimismatika        :   14  buah
Koleksi  Keramologika     :    7  buah
Koleksi  Filologika            :    3  buah
Koleksi yang dipamerkan pada ruang Pameran tetap di Museum Negeri Sonobudoyo Unit II sebanyak 810 buah terdiri dari :
Koleksi Geologika         :    38  buah
Koleksi Biologika           :    31  buah
Koleksi Ethnografika     :   304  buah
Koleksi  Numismatika    :   147  buah
Koleksi   Filologika        :    12  buah
Koleksi  Senirupa         :   161  buah

Koleksi Museum Sonobudoyo
Sonobudoyo Yogyakarta is Indonesia's second largest museum in terms of the number of collections.

Koleksi tersebut di pamerkan di Museum Sonobudoyo unit I dan Museum Sonobudoyo II. Untuk Sonobudoyo unit I dipamerkan di sembilan ruang.

Ruang Pendopo dan Sekitarnya
Bangunan pendopo berbentuk limas dengan atap tumpang sari bertingkat dua. Fungsi pendopo dalam bangunan Jawa yaitu untuk menerima tamu.

Di sebelah selatan pendapa terdapat dua buah meriam masing-masing ditempatkan di samping timur dan barat.

a. Meriam di sisi Timur :
Di bagian pangkal terdapat tulisan huruf Jawa yang berbunyi "Yasa dalem meriyem ing Ngayogyakartahadiningrat ing tahun Alip, sinengkalan Nrus guna Pandita Ratu" (Nrus = 9; guna = 3, Pandita = 7, Ratu = 1) berarti 1739 Jawa atau tahun 1871 Masehi.

b. Meriam di sisi Barat :
Meriam yang berada di sisi barat ini juga hampir sama dengan koleksi meriam di sisi timur. Pada bagian pangkal terdapat tulisan huruf Jawa dan berbunyi "Yasa dalem meriyem ing Ngayogyakartahadmingrat ing tahun Junakir, sinengkalan Naga mosik sabdaning Ratu" (Naga = 8; mosik = 6; sabda = 7; Ratu = 1) yang berarti tahun 1768 Jawa atau tahun 1846 Masehi.

Kedua koleksi meriam tersebut di atas berasal dari masa Sri Sultan Hamengku Buwana III.
Selian meriam terdapat pula arca dan relief. Berikut beberapa koleksi yang berada di halaman pendapa : Arca Dewi Laksmi, arca Mahakala, dan Makara. Sedangkan di bagian dalam pendopo terdapat seperangkat gamelan.

Ruang Pengenalan
Di atas pintu masuk menuju ke ruang pengenalan terdapat relief candrasengkala "Buta Ngrasa Esthining Lata". Ruang pengenalan berukuran 62,5 m2. Salah satu koleksi yang ada di ruang pengenalan yaitu pasren atau krobongan yang terdiri dari tempat tidur, bantal, guling, kasur, kelambu, sepasang patung loro blonyo, sepasang lampu robyong, dan sepasang lampu jlupak.
Ruang Prasejarah[sunting | sunting sumber]
Ruang ini menyajikan benda-benda peninggalan masa prasejarah yang menggambarkan cara hidup manusia pada masa itu meliputi berburu, mengumpulkan dan rneramu makanan. Pada tingkat selanjutnya manusia mulai bercocok tanam secara sederhana serta melakukan upacara- upacara yang berhubungan dengan religi (kepercayaan kepada roh nenek moyang, penguburan dan kesuburan)
Ruang Klasik dan Peninggalan Islam[sunting | sunting sumber]
Dalam penyajian koleksi dikelompokkan menjadi tujuh unsur kebudayaan universal yaitu:


Candi Bentar Museum Sonobudoyo.
1. Sistem Kemasyarakatan
2. Sistem Bahasa
3. Sistem Religi
4. Sistem Kesenian
5. Sistem Ilmu pengetahuan
6. Sistem Peralatan Hidup
7. Sistem Mata Pencaharian Hidup

Ruang Batik
Di ruang ini memamerkan beberapa koleksi batik. Selain itu terdapat proses membatik yang di mulai dari pengerjaan pola sampai proses jadi sebuah batik.

Ruang Wayang
Di Indonesia memiliki beberapa jenis wayang salah satunya wayang klitik yang terbuat dari kayu. Pada tahun wayang mendapat pengakuan dunia.

Ruang Topeng
Sebagai salah satu bentuk karya seni tradisional Indonesia, Topeng sudah mengalami sejarah perkembangan, bersamaan dengan nilai-nilai budaya dan nilai seni rupa. Topeng yang tampil dalam bentuk tradisional mempunyai fungsi sebagai sarana upacara dan pertunjukan.
Dalam adat tradisional yang didukung pemikiran Relegi Magia ada kebiasaan untuk menutup raut muka dengan lumpur atau menggambar wajah untuk menampilkan ekspresi raut muka pada tarian-tarian ritual. Kebiasaan mereka-reka wajah tersebut sejalan dengan hasrat untuk mewujudkan citra dari makhluk yang sangat berpengaruh kepada masyarakat.
Topeng berasal dari kata TUP yang berarti tutup karena gejala bahasa yang disebut formatip (pembentukan kata), kata TUP ditambah dengan Eng kemudian menjadi Tupeng. Kemudian mengalami perubahaan menjadi TOPENG.

Ruang Jawa Tengah
Di ruang ini memamerkan ukiran kayu yang terkenal dari Jawa Tengah yaitu Jepara seperti gebyog patang aring. Selain itu terdapat keris dan senjata tajam lainnya dengan berbagai jenis.

Ruang Emas
Museum Sonobudoyo merupakan museum yang memiliki koleksi artefak emas tapi dengan beberapa alasan belum dapat dilihat oleh umum.

Pada dasarnya artefak emas memiliki fungsi berbeda-beda.
1. Mata Uang
2. Perhiasan
3. Wadah
4. Senjata
5. Simbol Relegius
6. Lain-lain

Ruang Bali
Koleksi ruang Bali berkaitan dengan kebudayaan Bali baik mengenai yadnya (upacara) maupun berbentuk seni lukis dan seni pahat. Di bagian terpisah terdapat Candi Bentar.


Minggu, 17 Agustus 2014

Table Manner Dimas Diajeng DIY at Inna Garuda Hotel

Table manner adalah aturan dari etiket digunakan saat makan , mencakup penggunaan yang tepat dari peralatan makan yang dihidangkan.

Berbeda budaya mengamati aturan yang berbeda untuk cara makan. Setiap keluarga atau kelompok menetapkan standar sendiri untuk bagaimana ketat aturan ini harus ditegakkan.
Aturan Dasar Table Manners

Beberapa tips dan aturan untuk cara makan dasar ...

Serbet harus ditempatkan di pangkuan segera setelah Anda duduk. Ketika Anda turun dari meja, meninggalkan serbet, membuka di atas meja, di sebelah kiri pengaturan tempat.

Duduk nyaman jauh dari meja, sehingga dengan siku ditekuk tangan sejajar dengan pisau dan garpu.

Duduk tegak, duduk persegi dengan tangan di pangkuan dan tidak gelisah.
 Jangan menaruh siku di atas meja.

Jika Anda disajikan makanan yang sudah ada di piring, tunggu sampai semua orang telah disajikan sebelum mengambil sendok garpu Anda, kecuali diundang oleh tuan rumah Anda untuk memulai.

Pastikan orang lain telah ditawarkan apa saja yang mereka mungkin ingin dari tabel, seperti mentega, air, garam atau merica. Membantu diri Anda sendiri dan tidak pernah membentang di seluruh orang.

Makan di santai kecepatan dan kecepatan sendiri untuk mencocokkan sesama pengunjung Anda.

Menjaga mulut Anda tertutup dan mencoba untuk menghindari membuat suara apapun saat makan, baik dengan alat terhadap pelat atau gigi, atau dengan menelan sebenarnya makanan, misalnya menyeruput sup.

Berbicara sementara ada makanan di mulut Anda harus dihindari di semua biaya - bahkan ketika Anda memiliki permata percakapan lengan Anda.

Setelah selesai, menempatkan pisau dan garpu - dengan tines menghadap ke atas - 
bersama-sama di piring Anda.

Jika Anda dihadapkan dengan sepiring penuh yang tidak sesuai dengan selera Anda, cobalah untuk tentara untuk menghindari perasaan sakit hati. Selalu pujian juru masak.


Jumat, 15 Agustus 2014

"The Palace of Yogyakarta" Foto oleh Kenang Antar Nusa

Lokasi : 

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat

 Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1950, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota Yogyakarta. Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas.  

Witton, P.; Elliott, M. (2003). Indonesia (ed. 7th). Footscray: Lonely Planet Publications. hlm. hlm. 217. ISBN 1740591542. (lihat di Penelusuran Buku Google)


Lokasi : The Palace of Yogyakarta


Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat is the primary kraton of the Yogyakarta Sultanate. 
The sultan and the royal court has its traditional seat there.
The complex consists of a number of low-lying buildings such as audience halls, 
museums, and the residences of the sultan and the queen.
It is a popular tourist destination.
Do not dwell in the past, 
do not dream of the future,
 concentrate the mind on the present moment.
Buddha

The best part of beauty is that which no picture can express.
Francis Bacon



I'm focused now, definitely. 
I absolutely need to show everyone that 
I'm powerful and strong and can be graceful and artistic, too.
Aly Raisman

Education is the most powerful weapon which you can use to change the world.
Nelson Mandela

Photographer: Kenang Antar Nusa


Mohon Doa Restu, Pemilihan Dimas Diajeng Tingkat Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Nomor Urut 24, Nabila Fajrina,
Pemilihan Dimas Diajeng Tingkat Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta, Nabila Fajrina
Yogyakarta, Agustus 2014

Saksikan di RB TV setiap hari Jumat jam 10.00 I love Jogja!

Saksikan Nabila Fajrina di RB tv, dalam Program Acara Unggulan I <3 Love Yoyakarta
Setiap hari Jumat pukul 10 pagi.
Telp interaktif 0274-4477666


Tribun Jogja, Minggu 27 Juli 2014, Diajeng - Presenter TV, dan Lebaran Idul Fitri: Nabila Fajrina